Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Berlian Baru Pulih Tahun Depan

Harga berlian kasar diprediksi bakal pulih tahun depan seiring dengan langkah produsen besar yang tetap memasok suplai dalam jumlah besar dan permintaan pasar, terutama China yang adem ayem.n
Berlian/cnbc
Berlian/cnbc

Bisnis.com, LONDON - Harga berlian kasar diprediksi bakal pulih tahun depan seiring dengan langkah produsen besar yang tetap memasok suplai dalam jumlah besar dan permintaan pasar, terutama China yang adem ayem.

Perusahaan finansial Liberum Capital Ltd. menyatakan perlambatan penyerapan sudah mengoreksi harga hingga 18% tahun lalu. Pasalnya, masih ada sekitar 20 juta karat berlian yang menumpuk.

Analis Liberum yang berbasis di London Ben Davis menyampaikan, masih tingginya persediaan dan lesunya pasar menghambat pemulihan harga berlian kasar setidaknya untuk 12 bulan ke depan.

Produsen seperti Anglo American Plc milik De Beers dan Alrosa yang menyumbang dua per tiga pasokan dunia sudah mulai memangkas seperempat pasokan tahun lalu akibat harga yang menurun. Namun, keduanya sudah melepas hampir US$2 miliar sepanjang tahun berjalan yang memicu kekhawatiran penjualan terlalu cepat dan banyak.

Chief Executive Officer De Beers Philippe Mellier menuturkan perusahaan sudah memotong harga sebanyak 7% pada Januari setelah menurunkan sekitar 15% tahun lalu. Ketika permintaan berlian meningkat, produsen tentunya perlu berhati-hati dalam kuota pemasaran.

Laporan mingguan Bloomberg yang berakhir 28 Februari 2016 menginformasikan, De Beers menjual sekitar US$540 juta sepanjang tahun berjalan. Sedangkan Alrosa menjual sekitar US$300 juta.

Head of Metals and Mining Research Standard Bank Tim Clark mengatakan, kemampuan industri berlian beradaptasi dengan permintaan menunjukkan komoditas tersebut menjadi salah satu produk yang berpotensi mengalami pemulihan harga dengan cepat.

"Sementara industri lainnya seperti bijih besi memilih tetap memacu produksi, tetapi mengurangi belanja modal," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/3/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper