Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA INCO: Pendapatan Merosot, Laba Vale Ambrol 70%

Kinerja emiten pertambangan berkapitalisasi pasar Rp14,8 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) ambrol 70,6% menjadi US$50,5 juta setara dengan Rp696,71 miliar (kurs Rp13.796 per dolar AS), pada 2015 dari tahun sebelumnya US$172,27 juta.
Aktifitas penambangan nikel milik PT Vale Indonesia, Tbk terlihat di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./JIBI-Paulus Tandi Bone
Aktifitas penambangan nikel milik PT Vale Indonesia, Tbk terlihat di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja emiten pertambangan berkapitalisasi pasar Rp14,8 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) ambrol 70,6% menjadi US$50,5 juta setara dengan Rp696,71 miliar (kurs Rp13.796 per dolar AS), pada 2015 dari tahun sebelumnya US$172,27 juta.

Direktur Utama Vale Indonesia Nicholas D. Kanter mengatakan penurunan laba terjadi lantaran koreksi pendapatan akibat koreksi harga jual nikel sepanjang tahun lalu.

"Kami senantiasa terus meningkatkan efisiensi biaya dan produksi karena kami tetap berhati-hati dengan pergerakan harga nikel di tahun 2016," katanya dalam keterangan pers, Kamis (25/2/2016).

Dalam laporan keuangan yang dirilis pada hari yang sama, pendapatan emiten berkode saham INCO tersebut ambruk 23,92% menjadi US$789,74 juta dari akhir tahun sebelumnya US$1,03 miliar. Pendapatan Grup Vale Indonesia itu merosot US$248,33 juta sepanjang tahun lalu.

Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan Vale Indonesia mampu ditekan 8,2% menjadi US$671,38 juta dari periode 2014 sebesar US$731,42 juta. Sehingga, laba kotor yang diraup INCO sebesar US$118,35 juta, amblas 61,4% year-on-year dari sebelumnya US$306,66 juta.

Tekanan terjadi pada beban usaha yang hanya turun 20% menjadi US$11,56 juta dari tahun sebelumnya US$14,46 juta. Laba sebelum pajak penghasilan yang diraup INCO mencapai US$69,82 juta, turun tajam 70,5% dari sebelumnya US$236,93 juta.

Hasil akhirnya, laba periode berjalan yang diraup Vale Indonesia mencapai US$50,5 juta, ambrol 70% dari tahun sebelumnya US$172,27 juta. Laba per saham dasar juga merosot 70,5% menjadi US$0,005 dari sebelumnya US$0,017.

Per 31 Desember 2015, total aset Vale Indonesia mencapai US$2,28 miliar atau turun 1,54% dari sebelumnya US$2,33 miliar. Total liabilitas turun 17% menjadi US$455,2 juta dari US$548,83 juta dan ekuitas naik 2,7% menjadi US$1,83 miliar dari US$1,78 miliar.

Pada perdagangan Kamis (25/2/2016), saham INCO naik 0,34% sebesar 5 poin ke level Rp1.490 per lembar. Saham INCO tercatat memberikan return negatif 55,98% selama setahun dan negatif 8,87% sepanjang tahun berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper