Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bijih Besi Masih Tertekan Banjir Pasokan

Kendati sempat meningkat ke level US$50 per ton, harga bijih besi kemungkinan besar akan kehabisan tenaga untuk melanjutkan tren positif.
Seorang pekerja sedang meratakan bijih besi di atas kereta cargo di stasiun kereta Chitradurga, di Karnataka, India (9-11-2012)-Reuters-Danish Siddiqui
Seorang pekerja sedang meratakan bijih besi di atas kereta cargo di stasiun kereta Chitradurga, di Karnataka, India (9-11-2012)-Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, MELBOURNE - Kendati sempat meningkat ke level US$50 per ton, harga bijih besi kemungkinan besar akan kehabisan tenaga untuk melanjutkan tren positif.

Pasalnya, pasokan global terus bertambah meski sudah berlebihan. Di sisi lain, sejumlah produsen baja seperti China menutup produksi, sehingga menyurutkan permintaan bijih besi sebagai bahan baku.

Paul O’Malley, Chief Executive Officer BlueScope Steel Ltd. sebagai perusahaan produsen baja terbesar di Australia menuturkan, tren bijih besi ke depan masih cenderung turun dibandingkan naik.

Pada Desember, bijih besi anjlok ke level terendah lebih dari enam tahun. Beberapa pemasok besar seperti Vale SA dan Rio Tinto Group di Brasil, serta BHP Billiton Ltd. di Australia mengalami kondisi yang bertepatan dengan menyusutnya konsumsi baja di Negeri Panda.    

Permintaan baja China turun 2,3% menjadi 804 juta ton tahun lalu. Saat itu, pabrik domestik bergejolak pertama kalinya sejak 1981 silam.

Data Bloomberg menunjukkan pada perdagangan Senin (22/2) harga bijih besi untuk kontrak Mei 2016 naik 13 poin atau 4,86% menjadi 361,5 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper