Bisnis.com, JAKARTA- Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menilai positif pembatalan rencana penerbitan surat utang PT Lippo Karawaci Tbk.
Jacintha Poh, Assistant Vice President Moody's, mengatakan pembatalan tersebut membuat rasio utang terhadap EBITDA akan mengalami perbaikan. Dia mengimbuhkan, pembatalan ini memang akan menghambat ekspansi Lippo Karawaci.
"Tapi kami yakin pengurangan tekanan keuangan peruahaan jauh lebih penting dalam iklim usaha yang tengah melambat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Senin (15/2/2016).
Berdasarkan asumsi prapenjualan sekitar Rp4,2 triliun dan penjualan aset sekitar Rp2 triliun hingga akhir 2016, Moody's memprediksi rasio utang dibandingkan dengan EBITDA mencapai 3,3 kali. Sementara itu, rasio EBITDA terhadap beban bunga menjadi 2,5 kali.
Sebelumnya, Lippo Karawaci berniat menerbitkan surat utang baru guna memperpanjang surat utang yang akan jatuh tempo pada 2019. Namun, perusahaan berkode emiten LPKR itu membatalkan rencana tersebut karena penyerapan tidak mencapai nominal minimum yang diinginkan sebesar US$200 juta.
Jacintha menegaskan, kendati Lippo Karawaci batal memperpanjang tenor surat utangnya menjadi jatuh tempo pada 2023, perusahaan milik taipan Mochtar Riady ini tidak akan terpapar utang jatuh tempo dalam waktu dekat. Pasarlnya, sebagian besar utang justru jatuh tempo pada Mei 2019.
