Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara terus terkoreksi menurun 1,01% atau 0,45 poin ke posisi US$44,30 per metrik ton pada penutupan perdagangan di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities Senin (1/2/2016).
Usai reli terkerek naik pekan lalu, batu bara harus kembali ditutup jatuh. Kontrak untuk tahun berikutnya memperpanjang pelemahan batu bara setelah tercatat bulan lalu mencapai 11% dan merupakan terdalam sejak Februari 2009.
Permintaan China dianggap lemah. Selain itu, untuk 2017 pengiriman Coal ke NW Eropa juga menurun 1% menjadi US$39/mt. Analis BoA Francisco Blanch mengatakan saham yang tinggi lalu permintaan China lemah, dan pengurangan produksi terakhir tidak cukup untuk menyeimbangkan mkt.
Tercatat dari data Bloomberg, Batubara Newcastle jatuh 1,3% menjadi US$49,45/mt lalu minyak Brent dan WTI jatuh. Sebanyak 40% dari biaya bahan Bakar merupakan dari biaya tambang.
Harga minyak mentah turut kembali anjlok hampir menyusur ke US$30 per barel, yakni minyak WTI diperdagangkan melemah 2,15% ke US$30,94 per barel. Sedangkan, Brent diperdagangkan melemah 1,90% ke US$33,59 per barel pukul 12.43 WIB.
Pergerakan harga batu bara kontrak Februari 2016 di bursa Rotterdam:
Tanggal | US$/MT | Change (%) |
1 Februari | 44,30 | -1,01 |
29 Januari | 44,75 | -1,00 |
28 Januari | 45,20 | -0,66 |
27 Januari | 45,50 | +1,22 |
26 Januari | 44,95 | +0,22 |
Sumber: Bloomberg