Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia mengangkut 17,69 juta penumpang hingga September 2015, naik 13,69% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ditopang oleh penambahan frekuensi penerbangan.
Jumlah penumpang itu terdiri atas 14,51 juta penumpang domestik dan 31,8 juta penumpang internasional.
Sementara itu, anak perusahaannya, Citilink Indonesia, mengangkut 6,87 juta penumpang pada Januari-September tahun ini, meningkat 28,8% dari periode September 2014.
"Pencapaian tersebut terjadi saat industri penerbangan tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perlambatan perekonomian hingga beberapa kondisi force majeur atau bencana alam, seperti erupsi gunung berapi dan gangguan kabut asap," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. M. Arif Wibowo dalam konferensi pers, Jumat (23/10/2015).
Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink di sektor domestik dan internasional meningkat dari 165.642 penerbangan pada kuartal III/2014 menjadi 186.105 penerbangan periode sama tahun ini.
Di samping itu, kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) meningkat dari 36,9 miliar tahun lalu menjadi 38,75 miliar tahun ini.
Tingkat isian penumpang (seat load factor) pun meningkat dari 70,7% tahun lalu menjadi 77,3% tahun ini. Adapun tingkat ketepatan penerbangan (OTP) tahun ini mencapai 88,2%.
Di samping itu, emiten berkode saham GIAA ini memperbesar pangsa pasar pada kuartal III/2015. Di pasar domestik, pangsa Garuda naik menjadi 44% dari 37% tahun sebelumnya. Di pasar internasional, pangsa Garuda naik menjadi 28% dari 22%.
Hingga kini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan 181 pesawat, terdiri atas delapan pesawat Boeing 777-300ER, 22 pesawat Airbus A330-200/300, dua pesawat Boeing 747-400, 10 pesawat ATR72-600, 15 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen, 88 pesawat Boeing 737-300/500/800NG, dan 36 pesawat Airbus A320, dengan rata-rata usia pesawat 4,7 tahun.
Garuda akan mengoperasikan 187 pesawat akhir tahun ini, yakni 143 pesawat Garuda dan 44 pesawat Citilink, dengan rata-rata usia 4,3 tahun.