Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) merosot 78 poin pada Kamis (10/9/2015).
Data yang diterbitkan BI pada Selasa pagi (9/9/2015) menempatkan Jisdor di Rp14.322 per dolar AS, terdepresiasi 78 poin atau melemah 0,55% dari kurs kemarin.
Jisdor kembali melemah setelah kemarin rebound 41 poin dari depresiasi 7 hari berturut-turut menjelang pengumuman paket kebijakan ekonomi pemerintah.
Rupiah juga terdepresiasi di pasar spot, melemah 0,47% atau terdepresiasi 67 poin ke Rp14.329 per dolar AS.
Mata uang Garuda tertekan bersama kurs negara Asia yang lain tertekan oleh spekulasi menjelang keputusan suku bunga The Fed dan pelonggaran moneter Selandia Baru.
Royal Bank of New Zealand pagi ini mengumumkan penurunan suku bunga dari 3% menjadi 2,75%. Penurunan suku bunga tersebut adalah yang ketiga kali dalam tiga bulan terakhir.
Rangga Cipta, Ekonom Semuel Sekuritas, mengatakan kelesuan harga komoditas adalah faktor utama yang menekan nilai tukar rupiah.
Harga minyak mentah kini telah merosot 4 hari berturut-turut. Kontrak minyak WTI diperdagangkan melemah 0,82% ke US$43,79/barel pada pukul 10:02 WIB setelah kemarin ditutup merosot 3,9% ke harga US$44,15/barel.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
10 September | Rp14.322 |
9 September | Rp14.244 |
8 September | Rp14.285 |
7 September | Rp14.234 |
4 September | Rp14.178 |
Sumber: Bank Indonesia