Bisnis.com, JAKARTA— Harga komoditas yang rebound menopang tren positif IHSG di akhir Agustus menuju ‘September Ceria’.
IHSG mengakhiri sesi I perdagangan Senin (31/8/2015) dengan kenaikan 0,77% atau menguat 34,16 poin ke level 4.480,36. Indeks hari ini konsisten menguat, bergerak antara level 4.442,69—4.483,16.
Penguatan IHSG anomali di tengah pelemahan indeks utama Asia. Sentimen The Fed membuat indeks Nikkei 225 turun 1,45%, indeks Hang Seng melemah 0,53%, sedangkan indeks Straits Times tuurn 0,75%.
Yuganur Wijanarko, Periset Senior HD Capital, mengatakan IHSG terus bergerak di zona hijau seiring dengan rebound harga komoditas yang dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah.
Sentimen positif kenaikan harga komoditas menambah tenaga pada siklus musiman perdagangan saham yaitu, pelemahan pada Agustus diikuti rebound sepanjang September.
“(IHSG memasuki) ‘September Ceria’. Agustus kecenderungan negatif, market titik balik (September dan) sampai tutup tahun ‘ceria’,” kata Yuganur kepada bisnis.com.
Harga minyak mentah jenis WTI turun 1,42% pada pukul 12.16 WIB. Namun, komoditas tersebut kini bergerak di sekitar level US$45/barel setelah melonjak 16% pada 2 hari terakhir pekan lalu.
Sebanyak 136 saham menguat dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 101 saham melemah dan 281 saham stagnan.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi pendorong utama pergerakan IHSG dengan kenaikan 4,47%, bersama saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 2,16%.
Saham-saham yang menahan laju IHSG adalah PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang melemah 2,46% dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang turun 2,94%.
Penguatan saham Unilever dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membuat indeks sektor konsumer naik paling tajam dengan penguatan 2,63%. Seluruh atau atau 9 indeks sektoral bergerak di zona hijau pada jeda siang.
Indeks Bisnis27 naik 0,62% pada jeda siang ke level 376,51 setelah bergerak di antara level 372,31—377,51 pada sesi I.