Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet jatuh ke level terendah 10 bulan pada Senin (24/8/2015) di tengah kelesuan harga minyak dan kenaikan stok China.
Kontrak karet untuk pengiriman Januari 2016, kontrak teraktif di Tokyo Commodities Exchange, ditutup anjlok 4,63% ke 175,10 yen atau Rp20.229 per kilogram.
Harga tersebut merupakan harga terendah untuk kontrak komoditas teraktif sejak Oktober 2014. Karet hari ini sempat jatuh hingga 5,12% ke harga 174,20 yen per kilogram.
Karet tertekan oleh potensi penurunan permintaan dari China dan kelesuan harga minyak mentah di pasar global.
Minyak WTI saat ini diperdagangkan di bawah harga US$40/barel dan bergerak melemah 3,21% ke harga US$39,15/barel pada pukul 14.07 WIB.
Adapun stok karet di China tersurvei sebanyak 190.084 ton pada akhir pekan lalu, stok paling melimpah sejak Maret 2014.
China merupakan konsumen karet terbesar dunia, sedangkan minyak mentah merupakan bahan dasar produksi karet sintetis.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Januari 2016 di TOCOM
Tanggal | Level | Perubahan |
24/8/2015 | 175,10 | -4,63% |
21/8/2015 | 183,60 | -0,54% |
20/8/2015 | 184,60 | +0,54% |
19/8/2015 | 183,60 | -1,77% |
18/8/2015 | 186,90 | -1,74% |
Sumber: Bloomberg