Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO bergerak di level terendah dalam 1 tahun pada Senin pagi (24/8) di tengah kelesuan harga minyak dan kedelai.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 2,06% ke harga 1.945 ringgit atau Rp6,41 juta per ton.
Komoditas itu kemudian bergerak ke level 1.947 ringgit per ton, melemah 1,96% pada pukul 10.10 WIB. CPO saat ini berada di kisaran level terendah sejak Agustus 2014, di saat CPO ditutup di harga 1.929 ringgit per ton.
Kelesuan harga CPO sejalan dengan pergerakan harga minyak mentah dan minyak kedelai di pasar Amerika Serikat.
"CPO turun harganya di bawah 2.000 ringgit per ton di malaysia. Memburuknya harga minyak menyebabkan harga produk subtitusi menurun, seperti CPO dan kedelai,” kata Achmad Yaki Yamani, Equity Analyst dari Sucorinvest.
Minyak mentah WTI diperdagangkan di bawah level US$40/barel sejak akhir pekan lalu. Pada pukul 10.16 WIB, komoditas tersebut diperdagangkan merosot 3,02% ke harga US$39,23/barel.
Minyak kedelai diperdagangkan di harga US$27,08/pound pada pukul 10.17 WIB, level terendah dalam hampir 9 tahun untuk kontrak teraktif di pasar komoditas Chicago.
Minyak mentah berpengaruh pada daya saing biodisel berbahan dasar CPO, sedangkan minyak kedelai merupakan bahan baku subtitusi CPO untuk industri pengolahan produk konsumer.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
24/8/2015 (10.10 WIB) | 1.947 | -1,96% |
21/8/2015 | 1.986 | -0,55% |
20/8/2015 | 1.997 | -1,87% |
19/8/2015 | 2.035 | -1,21% |
18/8/2015 | 2.042 | -0,10% |
Sumber: Bloomberg