Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO semakin melemah pada Kamis (20/8/2015) di saat minyak kedelai diperdagangkan di harga terendah 8 tahun.
Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini merosot 1,72% ke harga 2.000 ringgit atau Rp6,72 juta per ton.
Komoditas tersebut terus tertekan antara harga 1.983—2.023 ringgit per ton setelah dibuka melemah 0,93% ke harga 2.016 ringgit per ton.
Kelesuan harga minyak kedelai membuat harga CPO di Bursa Malaysia tidak bisa lepas dari zona merah.
Minyak kedelai diperdagangkan di sekitar harga paling rendah sejak Januari 2007. Minyak kedelai kontrak Desember 2015 diperdagangkan melemah 1,06% ke harga US$27,91/pound pada pukul 17.14 WIB.
Selain itu, produksi CPO Indonesia dan Malaysia pada tahun ini diprediksi naik ke rekor tertinggi. Indonesia dan Malaysia memproduksi 68% dari produksi CPO global
Dorab Mistry dari Godrej Industries Ltd memperkirakan produksi CPO Malaysia mencapai 20 juta ton, sedangkan produksi Indonesia sebanyak 32 juta ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
20/8/2015 (16.59 WIB) | 2.000 | -1,72% |
19/8/2015 | 2.035 | -1,21% |
18/8/2015 | 2.042 | -0,10% |
17/8/2015 | 2.044 | -0,15% |
14/8/2015 | 2.047 | +0,54% |
Sumber: Bloomberg