Bisnis.com, JAKARTA--Pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (9/7/2015) berakhir di level 4.838,28. Pelemahan indeks menipis setelah jatuh ke level terendah 13 bulan pada akhir sesi I.
Padahal, pada jeda siang indeks berakhir melemah 1,13% ke level 4.816,55.
Saat dibuka, IHSG langsung merosot 0,45% ke level 4.849,80.
Indeks BIsnis 27 dibuka 0,6% ke 408,35
Pergerakan IHSG hari ini berakhir di lebel 4.838,28. Pelemahan indeks menipis setelah jatuh ke level terendah 13 bulan pada akhir sesi I.
Perdagangan saham di bursa Jepang berhasil bangkit pada akhir perdagangan Kamis (9/7/2015) meski pagi tadi dibuka anjlok.
Indeks Nikkei 225 hari ini ditutup menguat 0,60% ke level 19.855,50. Nikkei berhasil rebound meski merosot 1,60% di pembukaan dan sempat jatuh hingga 3,15% ke level 19.115,20 dalam perdagangan hari ini.
Bursa Korea akhirnya rebound pada Kamis (9/7/2015) setelah pelemahan 4 hari membawa KOSPI jatuh ke bawah level psikologis 2.000.
Indeks KOSPI hari ini ditutup naik 0,58% ke level 2.027,81. Kospi rebound setelah dibuka turun 0,79% dan sempat tergelincir hingga 1,61% ke level 1.983,78.
IHSG tertekan 1,09% ke level 4.818,31 pada pukul 14.11 WIB.
Sementara itu Indeks Shanghai Composite sampai pukul 13:38 WIB, telah rebound 6,39% ke level 3.731,29.
Indeks Shanghai sempat menanjak hingga 59,72% sejak awal tahun ke rekor tertinggi pada 12 Juni 2015.
Namun, indeks Shanghai berbalik jatuh 32,11% hingga penutupan kemarin atau dalam periode kurang dari sebulan.
IIHSG melemah 1,08% ke level 4.819,01.
“(Pelemahan IHSG) tidak akan (seperti pelemahan bursa AS pada penutupan perdagangan Rabu), karena (Wal Street pada Rabu) ada kejadian luar biasa. Yunani juga. Ada berita bagus, (yang membuat) bursa Eropa naik, mereka (Yunani) memasukkan proposal (baru). Tekanan (IHSG) tak sebesar di AS,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Kamis (9/7/2015).
Seperti diketahui akibat gangguan teknis, pelaku pasar di bursa New York Stock Exchange (NYSE) kemarin waktu setempat terpaksa berhenti sekitar tiga jam
Pada penutupan perdagangan Rabu, S&P500 melemah 1,67% ke 2.046,68. Dow Jones Industrial Average turun 1,47% ke 17.515,42.
IHSG mengawali sesi II dengan pelemahan 0,96% ke level 4.824,97. Indeks sedikit menanjak dari level penutupan jeda siang di level 4.816,55.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, memaparkan investor luar negeri mencatatkan penjulan bersih Rp207,13 miliar pada jeda I.
“Asing net sell Rp207,13 miliar. [Pelemahan IHSG] adalah efek pergerakan saham di bursa global],” kata William.
Sentimen global menekan IHSG ke level terendah 13 bulan dan mendorong aksi jual investor asing pada jeda siang Kamis (9/7/2015).
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, memaparkan investor luar negeri mencatatkan penjulan bersih Rp207,13 miliar pada jeda I.
IHSG berakhir melemah 1,13% ke level 4.816,55 pada jeda siang.
IHSG semakin tertekan, melemah 0,94% ke level 4.825,79.
“(Investor dalam negeri ikut) khawatirkan China (yang) dampaknya (bisa berimbas) terhadap pertumbuhan ekonomi. (Tapi) kalau saya melihat koreksi yang terjadi masih dalam batas biasa saja. Mengingat kenaikan (indeks bursa China) sudah luar biasa dalam bertahun-tahun. Koreksi sudah harus terjadi,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Kamis (9/7/2015).
Indeks harga saham gabungan langsung merosot 0,45% ke level 4.849,80 di pembukaan
Dua indeks di bursa Jepang pada perdagangan pagi ini, Kamis (9/7/2015) terjerembab.
Indeks Nikkei 225 pada pk. 08:02WIB atau 10:22 WIB waktu Tokyo melemah 2,63% ke 19.218,81.
Dari 225 saham yang ada, seperti yang ditampilkan data Bloomberg, tercatat 2 saham menguat, 223 melemah.
Indeks Tokyo Stock Exchange Tokyo Price Index Topix pada pukul 08:03 WIB atau pukul 10:03 waktu Tokyo, melemah 3,05% ke 1.534,22.
Bursa Korea Selatan pada perdagangan pagi ini, Kamis (9/7/2015) anjlok ditengah bursa dunia tertekan situasi China dan ketidakpastian penyelesaian utang Yunani, dan indeks Kospi turun ke bawah level 2.000.
Indeks Korea Stock Exchange Kospi pada pembukaan perdagangan, seperti dikutip Bloomberg, anjlok 0,79% ke 2.000,19.
Pada pukul 07:24 WIB atau pukul 09:24 waktu setempat, indeks jadi merosot 0,8% ke 1.999,66.
Bursa Eropa sedikit menguat, setelah didira pelemahan akibat ketidakpastian penyelesaian Yunani dengan kreditornya.
Bursa saham Italia dan Portugis rebound, sehingga mampu mendorong bursa Eropa ke zona hijau meski sangat tipis.
FTSE MIB Indeks dan Indeks PSI 20 maju setidaknya 1,3%.
Indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,04% ke 372,88 pada penutupan perdagangan Rabu (8/7/2015) waktu London.
Bursa Amerika Serikat melemah, indeks Standard & Poor 500 turun ke level terendah dalam empat bulan perdagangan terakhir.
Bursa melemah di tengah kekhawatiran ekuitas China akan memberikan dampak menekan pertumbuhan ekonomi negara tersebut, dan bank sentral AS The Federal Reserve merilis pejabat mengakui adanya potensi risiko dari krisis luar negeri.
Saham Alcoa Inc turun 5,1%, Bank of America Corp dan Citigroup Inc tenggelam lebih dari 2,6%, Apple Inc dan Yahoo! Inc merosot 2,4%, Intel Corp turun 1,3%.
Indeks The S & P 500 turun 1,67% ke 2,046.68 pada penutupan perdagangan Rabu (8/7/2015) waktu New York atau Kamis pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 261,49 poin atau 1,47% ke 17.515,42, merupaka level terendah dalam lima bulan.
“Masih adanya sentimen negatif di pasar membuat laju IHSG masih berada di zona merahnya. Tampaknya pelaku pasar masih banyak yang melakukan aksi jual di tengah kondisi bursa keuangan global yang tidak menentu. Apalagi dari dalam negeri tidak banyak sentimen positif yang dirilis. Revisi proyeksi pertumbuhan nasional hingga akhir tahun, kurangnya kegiatan ekspansi oleh emiten, hingga kekhawatiran akan krisis di Yunani yang dapat menjalar ke Indonesia turut mempengaruhi pelaku pasar. Tidak hanya itu, penurunan dalam sejumlah pasar saham di Tiongkok turut menambah sentimen negatif dan memicu kepanikan di pasar. Apalagi laju rupiah kembali tertekan turut memicu pelaku pasar, khususnya domestik kembali melancarkan aksi jualnya. Diharapkan aksi jual dapat terbatas dan pelaku pasar dapat kembali memanfaatkan pelemahan tersebut untuk kembali beli bertahap. Tetap waspadai dan antisipasi setiap sentimen yang akan muncul. Beruntungnya IHSG tidak terkapar parah seperti laju bursa saham Tiongkok sekitar karena diimbangi dengan kembali berbaliknya asing melakukan aksi beli, dan adanya imbas positif dari berbalik menghijaunya laju bursa saham Eropa,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya.