Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak mentah berakhir di bawah US$60 per barel, mendekati rekor produksi berkepanjangan Amerika Serikat karena kelebihan pasokan di tengah volatilas terendah perdagangan dalam 8 bulan.
Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (27/6/2015), cadangan minyak mentah AS tetap di level 84 juta barel, di atas rata-rata dalam 5 tahun pada periode tahun ini.
Sementara itu, minyak WTI untuk pengiriman Agustus tergelincir 7 sen, ditutup di US$59,63 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kondisi harga minyak tersebut juga dipengaruhi oleh kepastian soal program nuklir Iran, apakah untuk tujuan damai atau sebaliknya.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei juga meminta sanksi yang diberikan kepada negaranya harus segera dicabut. Dengan demikian, Iran bisa mengespor minyak dua kali lipat, dari sekitar 1 juta barel per hari dalam waktu 6 bulan.
Tanggal | Harga (US$/barel) |
26 Juni | 59,63 (-0,12%) |
25 Juni | 59,70 (-0,95%) |
24 Juni | 60,27 (-1,21%) |
23 Juni | 61,01 (+1,04%) |
22 Juni | 60,38 (+0,68%) |