Bisnis.com, JAKARTA--IHSG ditutup melemah bersama bursa utama lain di Asia, berakhir merosot 0,68% ke level 4.920,04. ASII dan UNTR menjadi beban utama pergerakan IHSG hari ini.
Tidak adanya perkembangan dalam negosiasi syarat pencairan dana talangan Yunani membuat seluruh bursa utama di Asia ditutup di zona merah.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,39% ke level 4.934,27.
Pada saat pembukaan, IHSG melemah 0,19% ke level 4.944,13.
IHSG ditutup melemah bersama bursa utama lain di Asia, berakhir merosot 0,68% ke level 4.920,04. ASII dan UNTR menjadi beban utama pergerakan IHSG hari ini.
Tidak adanya perkembangan dalam negosiasi syarat pencairan dana talangan Yunani membuat seluruh bursa utama di Asia ditutup di zona merah.
Indeks Hang Seng melemah 0,95% di saat pergerakan saham di bursa Shanghai semakin labil.
Kebuntuan negosiasi Yunani mengakhiri rally di bursa Jepang, sedangkan KOSPI melemah tipis setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen Korsel anjlok karena MERS.
Indeks Strait Times Singapura adalah satu-satunya yang bergerak di zona hijau di Asia Tenggara, dengan kenaikan tipis 0,07%.
IHSG masih tertekan 0,38% menjelang penutupan perdagangan ke level 4.934,79. BBRI dan ASII memimpin pelemahan.
IHSG semakin tertekan setelah perdagangan sesi II dimulai. Indeks melemah 0,45% ke level 4.931,30 pada pukul 13.33 WIB.
“Dinamika pasar normal. IHSG sesi I ditutup melemah 19,243 poin. Net sell Rp26,28 miliar,” kata William Surya Wijaya dari Indosurya Securities kepada bisnis.com, Kamis (25/6/2015).
Indeks harga saham gabungan mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,39% ke level 4.934,27.
IHSG melemah 0,34% ke 4.936,82. “Pasar melihat dampak jika Yunani default. Dampak direct terhadap ekonomi Eropa. Terutama pada perbankan Yunani, kemudian berdampak lebih luas,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Kamis (25/6/2015).
IHSG melemah 0,44% ke 4.931,92.
“Sentimen hari ini kurang begitu bagus,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Kamis (25/6/2015).
IHSG melemah 0,53% ke 4.927,04. “Sentemen negatif eksternal cukup besar. Yunani terancam default dan ke luar dari Uni Eropa (setelah negosiasi dengan kreditor mengalami kebuntuan), dan data AS yang bagus sehingga mengindikasikan peluang kenaikan Fed Rate pada September ,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Kamis (25/6/2015).
Seperti diketahui data ekonomi AS yang dirilis semalam membaik, yaitu:
- PDB AS kuartal I/2015 direvisi dari -0.7% YoY menjadi -0.2% YoY
- Personal consumption AS kuartal I/2015direvisi naik ke 2,1% YoY dari 1,8% YoY
IHSG dibuka melemah 0,19% ke level 4.944,13 dari penutupan sehari sebelumnya 4.953,51. Pelemahan ISHG dipengaruhi sentimen global khususnya dari Yunani.
“IHSG kemarin berhasil bergerak di teritori positif namun dibayangi aksi ambil untung di saham sektor perbankan, menyusul kekhawatiran kegagalan penyelesaian utang Yunani. Isu penyelesaian utang Yunani selama sepekan ini telah menyita perhatian pasar. Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli atas saham properti menyusul langkah pemerintah yang akan mengijinkan kepemilikan properti bagi waga negara asing (WNA) dan pelonggaran LTV sektor properti oleh Bank Indonesia (BI),” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risentnya yang diterima hari ini, Kamis (25/6/2015).
Bursa Eropa juga tergelincir akibat sentimen kembali buntunya penyelesaian utang Yunani.
“Pergerakan indeks kemarin terutama dipicu sentimen eksternal terkait dengan isu penyelesaian utang Yunani. Perkembangan pembicaraan antara kreditur dengan pemerintah Yunani sepekan ini telah menyita perhatian pasar global. Berita seputar perundingan penyelesaian utang Yunani dengan krediturnya yang belum mencapai kesepakatan menjelang jatuh tempo utang Yunani sebesar 1,5 miliar euro akhir bulan ini kembali menekan pasar saham global tadi malam,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (25/6/2015).
Bursa AS anjlok, tertekan pasar yang gugup atas situasi di Yunani.
Belakangan ini situasi global dominan mempengaruhi gerak IHSG.
Tentu saja anjloknya bursa AS akan mempengaruhi gerak IHSG hari ini.
Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi mengemukakan pada perdagangan Rabu (24/6/2015) IHSG naik 16 poin (+0,32%) ke level 4.953,52, dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp4 triliun.
“Terdorong sentimen positif dari Yunani yang mendapat bailout dari ECB meski terkena aksi profit taking dari sektor perbankan,” kata Wafi dalam risetnya.
Saham-saham yang menjadi pendorong bursa pada perdagangan kemarin a.l. UNVR, TLKM, ASII, PGAS, dan KLBF. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp82 miliar. Saham yang banyak dijual asing a.l. BBRI, LSIP, DAJK, SMRA, dan TAXI.