Bisnis.com, JAKARTA—PT Eagle High Indonesia Tbk. berencana melakukan refinancing sebanyak Rp2,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan Eagle High Plantation Rudy Suhendra mengatakan perseroan berencana melakukan refinancing terhadap utang jatuh tempo tahun ini yang mencapai Rp1,7 triliun. Perseroan tengah menjajaki pinjaman dari sejumlah bank seperti Mandiri dan BRI untuk memperoleh pinjaman Rp2,5 triliun.
Tahun ini BWPT menganggarkan belanja modal Rp800 miliar. Dana tersebut akan dipakai utuk membangun dua pabrik kelapa sawit di Kalimantan Barat dan Papua. Masing-masing fasilitas tersebut diharapkan memiliki kapasitas produksi 45 ton per jam yang bisa ditingkatkan menjadi 60 ton per jam.
“Tahun ini kapasitas produksi kami 400.000 metrik ton per tahun. Kami harapkan bisa naik menjadi 800.000 metrik ton dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya, Kamis (25/6/2015).
Seperti diketahui, FGV telah menekan kesepakatan untuk membeli saham BWPT senilai US$680 juta. Dalam perjanjian tersebut FGV akan membeli 30% saham Rajawali di BWPT dalam bentuk tunai dan menyerap 7% sisanya dari penerbitan saham baru.
Tidak hanya itu, FGV juga berminat membeli 95% saham perusahaan gula milik Rajawali senilai US$67 juta.