Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (26/3/2015) secara tidak terduga langsung meluncur, dan kembali ke level Rp13.000/US$.
Padahal rupiah pada saat dibuka berada di posisi stagan, yaitu Rp12.984/US$, dan sempat menguat 0,01% ke 12.983. Selanjutnya rupiah malah terhempas ke 13.000.
Pada pk. 09:46 WIB, rupiah melemah 0,29% ke Rp13.022/US$, dan bergerak di kisaran 12,983—13.033.
“Secara tren penguatan rupiah atas dolar memang masih temporary,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra saat dihubungi hari ini, Kamis (26/3/2015).
Ariston mengatakan secara teknikal, rupiah masih bergerak di atas garis tren pelemahan, yaitu dengan supoporr 12.800.
“Selama di atas 12.800, (rupiah masih dibayangi) pelemahan,” kata Ariston.
Dia memperkirakan meningkatnya kebutuhan dolar di pengujung bulan, menjadi salah satu penyebab baliknya rupiah ke level 13.000.
“Mungkin permntaan akhir bulan untuk bayar utang dan membayar suplier dari kalangan manufaktur, yang mengimpor bahan baku,” kata Ariston.