Bisnis.com, JAKARTA—PT Adaro Energy Tbk. menargetkan volume produksi sebanyak 56 juta ton-58 juta ton tahun ini, tidak berbeda jauh dengan realisasi 2014 yang sebesar 56,21 juta ton.
Dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (29/1/2015), emiten berkode ADRO itu mengatakan hasil produksi tahun lalu di atas target awal yang antara 54 juta ton-56 juta ton.
GM, Head of Corporate Secretary and Investor Relations Division Cameron Tough mengatakan Sebanyak 14,45 juta ton di antaranya dihasilkan hanya pada kuartal IV/2014, sekitar 6% lebih tinggi dari periode yang sama setahun sebelumnya.
Jumlah tersebut dihasilkan oleh dua anak usahanya, yakni PT Adaro Indonesia dan Balangan Coal melalui PT Semesta Centramas. Perseroan menyatakan kenaikan produksi didukung oleh kinerja kontraktor yang baik dan kondisi cuaca yang normal.
Jumlah penjualan batubara sepanjang tahun lalu pun lebih tinggi dari total volume produksi, yakni mencapai 57,02 juta ton. “Batubara Adaro terus diminati berbagai pelanggan, khususnya dari Indonesia dan India,” klaim Tough.
Sebanyak 22% produksi disalurkan untuk kebutuhan domestik, sedangkan 15% diekspor ke India.
Sepanjang periode Januari-September 2014, perseroan membukukan pendapatan US$2,5 miliar atau hampir 3% lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih merosot 30,22% secara year-on-year menjadi US$220,46 juta.