Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tembaga Tertekan Pelemahan Euro

Harga tembaga jatuh ke level terendah sejak 2009, setelah kebijakan Perdana Menteri Yunani yang baru berpotensi mengguncangkan perekonomian zona euro. Penyusutan permintaan dari China juga masih mengancam.
 Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, HONG KONG – Harga tembaga jatuh ke level terendah sejak 2009 setelah kebijakan Perdana Menteri Yunani yang baru berpotensi semakin mengguncangkan perekonomian zona euro. Selain itu, penyusutan permintaan dari China juga masih mengancam harga tembaga.

Chae Un Soo, analis Korea Exchange Bank Futures, mengatakan euro yang melemah telah membuat dolar AS lebih perkasa sehingga terjadi aksi sell-off cukup besar, sedangkan permintaan dari China masih belum membaik pasca data ekonomi Negeri Tirai Bambu yang masih melambat.

“Secara umum pasar tembaga masih tidak sehat sampai saat ini,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (26/1/2015).

Pasokan tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 4,3% menjadi 235.150 ton dan bila dihitung sepanjang tahun ini pasokan tembaga sudah naik sebesar 33%.

Pada perdagangan kemarin, sampai pukul 18:05 WIB, harga tembaga berjangka di New York Commodity Exchange (COMEX) turun 1,6% menjadi US$2,46 per pon, sedangkan harga tembaga pengiriman 3 bulan di LME pada perdagangan terakhir (23/1) turun 2,57% menjadi US$5.519 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper