Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah diprediksi meneruskan tren pelemahan pada hari perdagangan Senin (19/1/2015), penurunan harga BBM tidak cukup untuk mendongkrak pergerakan rupiah.
Rupiah diperdagangkan turun 0,10% ke Rp12.603 pada pukul 11.06 WIB di Bloomberg Dollar Index.
Analis PT Monex Investindo, Zulfirman Basir, mengatakan penurunan harga BBM bisa meredakan kecemasan investor atas potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, kebijakan tersebut tidak cukup untuk mendorong rupiah terapresiasi.
Dia menjelaskan penurunan harga BBM, semen, dan elpiji juga berpotensi mempersulit upaya pemerintah memperbaiki defisit transaksi berjalan Indonesia yang selama ini jadi batu sandungan rupiah.
Tekanan terhadap rupiah juga datang dari kecemasan atas kinerja ekonomi mitra dagang terbesar RI, yaitu China.
China baru-baru ini mengumumkan penurunan harga rata-rata rumah baru di negara tersebut.
“Ini membuat investor khawatir dengan outlook ekspor Indonesia ke Cina, mitra dagang utama Indonesia. Ini dapat membebani kinerja rupiah,” kata Zulfirman.
Zulfirman memperkirakan rupiah hari ini bergerak pada kisaran Rp12.540–Rp12.630.