Bisnis.com, JAKARTA—Potensi kenaikan permintaan dari India diprediksi mendorong pergerakan kontrak CPO pada Kamis (15/1/2015).
Kontrak CPO untuk Februari naik 1,69% ke harga 2.400 ringgit per ton di Bursa Malaysia pada pukul 14.04 WIB.
Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Future, mengatakan kebijakan penurunan suku bunga acuan bank sentral India berpotensi memberikan sentimen positif pada pergerakan harga CPO.
Penurunan suku bunga acuan India berdampak positif pada perekonomian Indonesia sekaligus bisa mendongkrak permintaan CPO dari India.
“Ini juga memberikan harapan akan membaiknya outlook permintaan palm oil India, konsumen palm oil terbesar dunia. Ini dapat memberikan sentimen positif bagi palm oil,” katanya, Kamis (15/1/2015).
Namun, dia menjelaskan komoditas CPO saat ini masih tertekan oleh harga minyak yang rendah dan suplai kedelai yang melimpah.
Zulfirman memperkirakan pergerakan CPO di bursa Malaysia masih bergerak netral di kisaran 2.330 ringgit per ton—2.385 ringgit per ton dengan target kenaikan 2.385 ringgit per ton dan stop loss pada 2.320 ringgit per ton.