Bisnis.com, JAKARTA—Laporan kenaikan stok minyak Amerika Serikat diprediksi semakin memperkuat tekanan terhadap harga minyak dunia.
Kontrak minyak WTI untuk Februari di pasar NYMEX turun 0,57% ke level US$45,93 per barel pada Rabu, 14 Januari 2015 pukul 10.37 WIB.
Kemarin (13/1/2015), komoditas tersebut sempat anjlok ke rekor harga terendah pada US$44,20 per barel sebelum ditutup di angka US$45,89 per barel.
Analis PT Monex Investindo Future, Zulfirman Basir, memperkirakan laporan API tentang kenaikan 3,9 juta barel pada stok minyak AS akan memperkuat sentimen negatif terhadap harga minyak WTI.
“Kecemasan diperburuk oleh laporan API tadi pagi yang menunjukan kenaikan stok minyak AS sebanyak 3,9 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 9 Januari silam,” katanya dalam rilis yang diterima bisnis.com, Rabu (14/1/2015).
Dia mengatakan data tersebut membuat investor semakin cemas menanti publikasi stok minyak AS versi EIA yang diperkirakan melaporkan kenaikan stok sebanyak 1,2 juta barel.
Zulfirman memperkirakan perdagangan minyak hari ini masih bearish pada kisaran harga US$43—US$46,75 per barel dengan target penurunan US$43 dan stop loss pada US$46,90 per barel.