Bisnis.com, JAKARTA --Sinar Mas Group pada tahun ini akan fokus dalam pengembangan powerplant dari berbagai energi seperti batu bara, gas, crude palm oil, dan yang teranyar biomassa. Hal itu dilakukan untuk mendukung gairah industri yang membutuhkan energi cukup besar.
Franky Widjaja, CEO PT Sinarmas Agribussines & Food, mengatakan kondisi ekonomi makro secara global yang bermasalah sebenarnya bisa membuat industri di Indonesia membaik. Dolar AS yang terus menguat bisa menggairahkan kinerja ekspor Indonesia.
"Secara jangka menengah harusnya bagus untuk investasi dan ekspor Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan energi dibutuhkan agar meningkatkan kinerja industri," ujarnya dalam sambutan ramah tamah tahun baru Sinar Mas Grup pada Rabu (7/1/2015).
Sinarmas Grup telah gencar di powerplant dalam berbasis crude palm oil (CPO), batu bara, gas, dan biomassa. Sedangkan, untuk pembangkit tenaga geothermal, angin, dan tenaga matahari masih belum dikembangkan karena biaya yang tinggi.
Franky menuturkan untuk mengeksplorasi geothermal itu membutuhkan dana sekitar US$3 juta, lalu kalau tidak ditemukan maka dana itu akan hilang begitu saja. Sinarmas Grup telah mengembangkan pembangkit basis CPO di italia sebesar 170 megawatt.