Bisnis.com, SEMARANG - Investor bersiap menghadapi January Effect atau fenomena anomali pasar modal, dengan kecenderungan harga-harga saham mengalami kenaikan pada dua pekan pertama Januari.
"Jadi pada awal tahun 2015 itu investor asing akan melihat sektor mana yang bagus di tahun tersebut dan mulai melakukan aksi beli sehingga harga saham diperkirakan mengalami kenaikan," kata Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy Rulandy S Makarawung di Semarang, Senin (29/12/2014).
Menurutnya, sejumlah sektor akan memiliki pergerakan positif untuk selanjutnya bisa memberikan keuntungan yang baik bagi investor. Sektor-sektor tersebut terutama yang berhubungan dengan infrastruktur.
"Sektor infrastruktur akan tumbuh positif dan pasti diminati oleh investor asing mengingat Indonesia baru saja ganti pemerintahan sehingga sektor infrastruktur masih menjadi fokus utama," katanya.
Beberapa sektor yang berkaitan dengan infrastruktur dan diprediksikan akan mengalami pertumbuhan positif di antaranya semen, jasa konstruksi, dan jalan tol.
Selain itu, sektor yang berhubungan dengan konsumer juga diprediksikan tumbuh positif salah satunya perusahaan telekomunikasi. Dengan pertumbuhan di sejumlah sektor saham tersebut pihaknya juga memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan mencapai level 6.000.
"Oleh karena itu, kami menyarankan investor agar lebih banyak melakukan aksi beli," katanya.
Menurutnya, dengan bursa saham yang semakin menguat maka rupiah juga akan menguat menyusul fenomena investor asing melakukan aksi jual dolar dan selanjutnya ditukarkan ke rupiah untuk membeli saham IHSG.
Sementara itu, pada akhir tahun ini momentum positif untuk sektor infrastruktur mulai terlihat. Bahkan, dengan adanya pelemahan harga minyak mentah secara berkesinambungan maka semen dan maskapai penerbangan akan menikmati katalis positif, katanya.