Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Utang Orchard Centar Master US$37,8 Juta Segera Rampung

PT Buana Listya Tama Tbk menargetkan restrukturisasi utang kepada Orchard Centar Master Limited sebesar US$37,8 juta dapat rampung dalam waktu setidaknya dua bulan ke depan.
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis
Bursa Efek Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Buana Listya Tama Tbk menargetkan restrukturisasi utang kepada Orchard Centar Master Limited sebesar US$37,8 juta dapat rampung dalam waktu setidaknya dua bulan ke depan.

Direktur Utama Buana Listya Tama (BULL) Kevin Wong mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus menyelesaikan utang dan docking (pemeriksaan) kapal. “Utang kepada MLOR [Orchard Centar Master Limited] diharapkan selesai dalam satu bulan atau dua bulan lagi,” ujarnya, Senin (15/12/2014).
 
Berdasarkan pernyataan resmi BULL beberapa waktu lalu, pinjaman dengan nilai pokok US$30 juta itu akan diselesaikan dengan saham perusahaan yang dijaminkan PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) sebagai penjamin pinjaman dan sebagian lainnya dikonversi ke saham perseroan.
 
Utang tersebut berawal dari fasilitas pinjaman modal kerja sebesar US$50 juta yang diperoleh BULL dari MLOR dan Merrill Lynch (Asia Pacific) Limited pada 22 September 2011. Fasilitas tersebut terbagi dalam dua tranche. Tranche A dengan jumlah US$30 juta, dan Tranche B dengan nilai US$20 juta. 
 
Pada 28 Desember 2011, MLOR menyatakan BULL telah gagal bayar lantaran tidak membayar bunga yang jatuh tempo. MLOR lantas mengajukan klaim terhadap BLTA, ketika perusahaan itu tersangkut perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), sebagai penjamin pinjaman.
 
Di sisi lain, Direktur BULL Henrianto Kuswendi menuturkan tahun ini kinerja perseroan belum akan membaik lantaran banyak jadwal tender yang tertunda seiring berlangsungnya Pemilu yang membuat kondisi politik tidak menentu. 
 
Selain itu, biaya pemeriksaan juga cukup membebani. “Kami banyak keluar biaya untuk docking,” terangnya, tanpa menjelaskan berapa ongkos yang dihabiskan.
 
Perseroan menyebutkan tahun ini 80% kapal perseroan masuk galangan untuk diperiksa. Saat ini, BULL memiliki 14 kapal.
 
Namun, Henrianto meyakini tahun depan kinerja perseroan akan membaik. Alasannya, tidak ada lagi kapal yang di-docking hingga pertengahan 2016. Sehingga, utilisasi kapal bakal optimal.
 

Berdasarkan laporan keuangan 2013, perseroan mencatatkan pendapatan US$47,4 juta atau turun 32,07% dari periode Desember 2012. BULL juga mengalami rugi bersih US$41,67 juta, jauh di bawah kinerja tahun sebelumnya yang masih membukukan laba bersih US$3,88 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anissa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper