Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gandum Terkerek Prospek Sanksi untuk Rusia

Harga gandum memperpanjang reli dalam hampir tiga bulan karena prospek sanksi baru terhadap Rusia dan ketegangan di Ukraina yang semakin tinggi.
Pertanian gandum. Harga terkerek sanksi untuk Rusia/Reuters
Pertanian gandum. Harga terkerek sanksi untuk Rusia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Harga gandum memperpanjang reli dalam hampir tiga bulan karena prospek sanksi baru terhadap Rusia dan ketegangan di Ukraina yang semakin tinggi.

Berjangka untuk pengiriman Juli naik 1,2% menjadi US$7,17 per bushel di Chicago Board of Trade, yang merupakan angka tertinggi untuk kontrak sejak 16 April.

"Kekhawatiran cuaca di belahan bumi utara, dan krisis geopolitik di Rusia dan Ukraina menjaga pasar gandum untuk terus berada di atas," ujar Paul Deane, Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. seperti dikutip Bloomberg, Senin (28/4/2014).

Pasar khawatir dengan terganggunya pasokan dari Laut Hitam jika ketegangan Rusia dan Ukraina semakin memanas. Padahal, Departemen Pertanian AS menunjukan ekspor dari Ukraina dan Rusia mencapai 17% dari ekspor gandum dunia pada 2013-2014.

Selain itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan Rusia dan orang yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di sisi lain, di AS kekeringan diprediksi akan terus meluas dan melanda hampir separuh daerah penghasil gandum dalam 10 hari ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper