Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah kabar memborong hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) milik pemerintah di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), owner CT Corp Chairul Tanjung memilih bungkam.
Ketika ditemui di acara Sosialisasi Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2015-2019, pengusaha nasional itu tidak bersedia ditanya mengenai bisnis yang sedang dilakukannya.
“Tidak ada pertanyaan tentang bisnis ya,” ujarnya kepada wartawan pagi ini, Selasa (22/4/2014).
Padahal, kalangan pers menanti jawaban dari pemilik bisnis media itu mengenai sumber dana dalam aksi korporasinya memborong saham pemerintah di maskapai penerbangan pelat merah itu.
Namun, dia langsung menjawab saat wartawan bertanya mengenai isu makroekonomi atau infrastruktur di Indonesia saat ini.
Sebelumnya diberitakan, porsi kepemilikan PT Trans Airways, lini usaha CT Corp, pada Garuda melonjak dari 16% menjadi 28,14%.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan per 16 April 2014, Trans Airways memiliki 6,37 miliar saham Garuda (28,14%), naik dari sebelumnya 3,62 miliar (16%).
Itu berarti jumlah saham Garuda yang dimiliki Trans Airways bertambah sebanyak 2,75 miliar atau tepatnya 2.748.138.012. Jika dikalkulasi, nilai transaksinya mencapai Rp1,26 triliun.