Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (21/4/2014) berada di kisaran support 4.840-4.770, dan resisten 4.920-5.050.
Periset Senior HD Capital Indonesia Yuganur Wijanarko mengatakan pasar dibuat bingung oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen, yang mengatakan Amerika Serikat membutuhkan 2 tahun lagi policy suku bunga rendah.
Yuganur mengatakan walaupun sebelumnya Yellen menunjukkan kebijan sangat pro untuk menaikkan suku bunga the Fed, pelaku pasar dalam negeri malah condong mengumpulkan posisi menunggu berita pasangan wapres untuk Jokowi .
“Favorit pasar JK atau pembentukan koalisi Golkar dan pasangan presiden wapres,” kata Yuganur.
HD Capital mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- Vale International (INCO)
Buy. PE 2014 75x, PBV 1.7x, ROE 2.5%. Trading target Rp3.700
Kami melihat bahwa kekurangan suplai dunia akibat penutupan beberapa tambang, dapat menopang kenaikan lebih lanjut di formasi medium uptrend saham produsen nikel ini yang sempat terjebak dalam koreksi konsolidasi minor sebelumnya.
Entry (1) Rp3.520. Entry (2) Rp3.450. Cut loss point Rp3.350
- Telekomunikasi (TLKM)
PE 2014 16.5x, PBV 3x, ROE 18.3%. Buy. Trading target Rp2.425
Proses konsolidasi di emiten big cap telco in untuk meredakan keadaan jenuh beli harian.Tinggal menunggu waktu untuk mencoba breakout mengetest high di Rp2.425
Entry (1) Rp2.310. Entry (2) Rp2.250. Cut loss point Rp2.190
- Bank Bukopin (BBKP)
PE 2014 6.37x, PBV 1x, ROE 14.9%. Buy. Trading target Rp710
Emiten perbankan small cap BUMN dengan valuasi lebih murah dari saham big cap BUMN lainnya merupaka pilihan konservatif dan bijak untuk akumulasi dala fase konsolidasi yang terbentuk selama 2 minggu dengan skenario antisipasi breakout ke Rp710
Entry (1) Rp645. Entry (2) Rp635. Cut loss point Rp625
- Perusahaan Gas (PGAS)
PE 2014 12.3x, PBV 3.8x, ROE 31.5%. Buy. Trading target Rp5.550
Fase koreksi minor yang masih dalam batasan medium uptrend stabil emiten produsen gas dan operator pipa BUMN dapat dijadikan kesempatan untuk bangun posisi antisipasi upswing
Entry (1) Rp5.250. Entry (2) Rp5.175. Cut-loss point Rp5.050