Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital menilai koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) dari 4.920 ke 4.714 yang terjadi 2 minggu, mencerminkan rentannya indeks terhadap aksi jual pelaku pasar asing (hot money).
Periset Senior HD Capital Indonesia Yuganur Wijanarko anjloknya pasar tersebut, akibat ketidakpuasan hasil pemilu legislatif yang diselenggarakan 9 April 2014. Mengingat tidak ada partai yang mencapai 20% atau diatas, untuk mencalonkan Presiden sendiri.
“Mencerminkan rentannya IHSG terhadap aksi jual pelaku pasar asing (hot money), namun juga akan cepat pulih bila terjadi arus kembali dana panas tersebut,” kata Yuganur dalam risetnya.
Dia mengatakan saat ini aksi beli kembali oleh asing di saham big cap maupun lapis dua yang teroreksi, menandakan dana panas mulai sedikit kembali lagi.
Arus balik tersebut, ujarnya, membuat IHSG reboud kembali hingga dapat bermain lagi di kisaran atas, yaitu 4.800-4.900.
“Pasar menunggu close diatas high 4.920. Bila itu terjadi maka sangat mudah untuk IHSG mencapai level psikologis 5.000 atau diatasnya,” kata Yuganur.