Bisnis.com, JAKARTA—Harga gas alam menguat di bursa New York untuk ketiga kalinya dalam empat hari akibat spekulasi bahwa musim semi yang lebih dingin akan memperlambat pengisian kembali stok dari posisi terendah sejak 11 tahun.
Harga gas menguat 0,8%. Sedangkan Biro Layanan Cuaca MDA memprediksi cuaca lebih dingin dari normal di kawasan Midwest dan sebagian wilayah timur AS dari 12 April hingga 21 April. Akibatnya, cadangan gas dilaporkan turun menjadi 822 miliar kaki kubik selama sepekan hingga 28 Maret atau yang terendah sejak 2003, menurut data dari pemerintah.
“Cuaca dingin menunjukkan akan sulit untuk memenuhi kembali cadangan sebelum permintaan pemanas ruangan pada musim dingin meningkat,” ujar Phil Flynn, seorang analis pasar pada Price Futures Group sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (8/4/2014). Dia menambahkan bahwa masa untuk mengisi kembali kekurangan pasok berjalan lamban.
Gas alam untuk pengiriman Mei naik 3,7% menjadi US$4,476 per juta unit termal British di bursa New York Mercantile Exchange. Sedangkan volume untuk semua kontrak tercatat 20% di bawah rata-rata 100 hari pada pukul 14.40 waktu setempat atau pukul 04.40 WIB. (Bloomberg)