Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanaman Gandum di AS Buruk, Harga Menguat

Harga gandum kembali menguat untuk kedua kalinya dalam pekan ini di tengah kekhawatiran kekeringan akan merusak tanaman yang diekspor paling besar oleh Amerika Serikat itu.
Pertanian gandum/Reuters
Pertanian gandum/Reuters

Bisnis.com, KUALA LUMPUR-- Harga gandum kembali menguat untuk kedua kalinya dalam pekan ini di tengah kekhawatiran kekeringan akan merusak tanaman yang diekspor paling besar oleh Amerika Serikat itu.

Kontrak untuk pengiriman Mei naik 0,5% menjadi US$7,1175 per bushel di Chicaho Board of Trade, sedangkan berjangka berada di posisi US$7,095 pada pukul 15.00 WIB.

Commodity Weather Group melaporkan kekurangan kelembaban melanda sekitar dua pertiga dari wilayah penghasil gandum. Dengan usaha perbaikan kondisi tanaman yang sangat terbatas, hal tersebut diprediksi akan terus memperburuk kondisi gandum.

Analis Rabobank International Sidney Graydon Chong mengatakan tanaman gandum yang berada di daerah Kansas, Texas dan Oklahoma tengah berjuang pada kondisi cuaca yang tidak mendukung. "Hal itu akan memberikan tekanan pada harga domestik AS," katanya kepada Bloomberg, Rabu (26/3/2014).

Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan sekitar 21% dari tanaman gandum di Kansas berada dalam kondisi yang sangat buru di akhir pekan lalu, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan pekan sebelumnya sebanyak 20%.
Sementara itu, sebanyak 55% tanaman gandum di Texas dinilai dalam kondisi sangat buruk, naik dari perhitungan sebelumnya sebanyak 52%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper