Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Utang Tak Akan Lampaui Target Indikatif

Pemerintah tidak akan menyerap permintaan investor di pasar surat utang negara melebihi target indikatif hingga pertengahan tahun ini mengingat realisasi penerbitan surat berharga negara sudah 47,6% dari target APBN 2014.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tidak akan menyerap permintaan investor di pasar surat utang negara melebihi target indikatif hingga pertengahan tahun ini mengingat realisasi penerbitan surat berharga negara sudah 47,6% dari target APBN 2014.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan lelang SBN tetap akan dilakukan sesuai jadwal sekalipun  front loading yang dilakukan pemerintah pada awal tahun cukup menggembirakan.

“Kalaupun incoming bid (penawaran yang masuk) banyak, harganya juga masuk, kami kemungkinan tidak melakukan upsizing sampai akhir Juni,” katanya, Selasa (25/3/2014).

Per 25 Maret, realisasi penerbitan SBN sudah Rp176,51 triliun atau 47,6% dari target penerbitan bruto. Realisasi ini ditunjang oleh arus modal masuk (capital inflow) yang relatif lebih deras awal tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Seperti diketahui, dalam beberapa kali lelang sepanjang awal tahun, pemerintah menyerap utang melebihi target indikatif (upsizing).  

Ditjen Pengelolaan Utang mencatat rata-rata incoming bid tahun ini Rp29,8 triliun per lelang, jauh lebih tinggi dari rata-rata sepanjang tahun lalu Rp18,9 triliun per lelang.    

“Orang lihat fundamental ekonomi kita membaik sehingga investasi berani masuk,” ujarnya.

Defisit transaksi berjalan yang selama ini menjadi perhatian investor menyempit ke level 1,98% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV/2013, jauh lebih baik dari performa kuartal II yang mencapai 4,4%.

Adapun imbal hasil SUN bertenor 10 tahun turun 38,7 basis poin (year to date) ke kisaran 8,2%.

Kalaupun the Federal Reserve nantinya menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan 2015, Robert memprediksi yield obligasi pemerintah mungkin naik meskipun berada di kisaran 8%-9%.

Pemerintah pun tetap pada rencana semula, yakni menerbitkan samurai bond, euro bond, global sukuk menggunakan proyek pemerintah sebagai underlying, pada semester II/2014.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper