Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Dorong Bank Rilis Covered Bond

DBS Bank Ltd. memprediksi penjualan covered bond yang dilakukan oleh bank-bank di Singapura dalam 3 tahun ke depan mencapai Sin$10 miliar atau setara dengan US$7,9 miliar.
Bank sentral Singapura berupaya untuk meningkatkan ekonomi bangsa yang mengalami perlambatan dengan tetap menjaga pembatasan pada nilai properti, setelah harga rumah naik ke rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir./Bisnis.com
Bank sentral Singapura berupaya untuk meningkatkan ekonomi bangsa yang mengalami perlambatan dengan tetap menjaga pembatasan pada nilai properti, setelah harga rumah naik ke rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir./Bisnis.com

Bisnis.com, HONG KONG—DBS Bank Ltd. memprediksi penjualan covered bond yang dilakukan oleh bank-bank di Singapura dalam 3 tahun ke depan mencapai Sin$10 miliar atau setara dengan US$7,9 miliar.

“Instrumen ini menyediakan sumber pendanaan alternatif yang telah memperlihatkan stabilitas pada saat ekonomi tertekan,” kata Colin Chen, Kepala Solusi Utang Terstruktur DBS Bank Ltd, Minggu (16/3/2014).

Menurutnya, pelepasan pertama covered bond Singapura akan berdenominasi mata uang asing, karena terdapat akses yang baik kepada dolar Singapura.

Singapura pada Desember 2013 mengeluarkan pedoman untuk memungkinkan bank nasional menjual covered bond, yang biasanya memiliki nilai tinggi dengan imbal hasil rendah daripada surat utang tanpa jaminan, karena instrumen ini didukung oleh aset tetap pada neraca pemberian pinjaman.

Surat berharga dapat meningkatkan penerbitan utang oleh kreditur Singapura. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, kreditur telah menjual US$22,8 miliar surat berharga dalam tiga tahun hingga 2013. Sementara pada periode yang sama, bank-bank Hong Kong menjual US$57 miliar.

Bank sentral Singapura berupaya untuk meningkatkan ekonomi bangsa yang mengalami perlambatan dengan tetap menjaga pembatasan pada nilai properti, setelah harga rumah naik ke rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper