Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan Cetak Uang Rupiah Tempo Dulu hingga Kini

Bagi Anda warga Jakarta yang kerap melewati jalan DR. Wahidin, mungkin tidak asing dengan Gedung Balai Pustaka
 Rupiah/Bisnis
Rupiah/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Bagi Anda warga Jakarta yang kerap melewati jalan DR. Wahidin, mungkin tidak asing dengan Gedung Balai Pustaka.

Nama ‘Balai Pustaka’ memang tak asing sebagai nama penerbit buku-buku pelajaran. Ternyata, gedung ini pun pernah menjadi saksi proses percetakan Oeang Republik Indonesia (ORI).

Percetakan Balai Pustaka terpilih sebagai pembuat desain dan bahan induk ORI berupa negatif kaca. Negatif pertama diberikan pada 17 Oktober 1945.

Selain, Balai Pustaka, di beberapa tempat ini ORI pernah dicetak (berdasarkan informasi yang diperoleh dari Museum Reksa Artha), yaitu:

  • Pencetak ORI pertama adalah Percetakan Negara Republik Indonesia yang terletak di Jalan Prihatin, Jakarta. Di gedung PNRI ini, ORI dicetak selama Januari-Mei 1946.
  • Pada tahun 1947, Soetardi merintis percetakan ORI Yogyakarta, di gedung bekas percetakan Kolfbening Loji Kecil. Percetakan ORI Yogyakarta pernah pula dilaksanakan di ruang bilik bambu sederhana, di emperan belakang kantor Kedaulatan Rakyat, Jalan Malioboro. Meski terus mendapat ancaman dari NICA, percetakan ORI terus berlangsung. Untuk menjaga hasil percetakan, setiap petugas percetakan selalu digeledah ketika mau pulang.
  • Di Kendalpayak, Malang, NICA sempat menyerbu pusat percetakan ORI. Karena selalu siap siaga, para pencetak ORI berhasil menyelamatkan mesin-mesin pencetak, lalu membumihanguskan gudang percetakan. Dari Kendalpayak, mesin dibawa ke Ponorogo. Di Ponorogo, ORI diproduksi selama 1 tahun.
  • Di Madiun, para pencetak ORI ditawan tentara NICA. Pemimpin ORI Jawa Timur, Widjojo Soetjipto bahkan diambil dari keluarganya, lalu ditembak mati pada 1949.
  • Di Sumatera Barat, dengan segala keterbatasan, pencetak ORI membuat tintanya sendiri. Naas, satu mesin pencetak ORI di Sumatera Barat terjatuh ke jurang. Untuk dapat terus memproduksi ORI, para pencetak ORI di Bukittinggi berproduksi dari dalam hutan. Saat itu situasi keamanan memang sangat rawan.
  • Di Serang, percetakan ORI hanya mampu bertahan 18 bulan yaitu selama 1947-1948, karena tekanan yang datang dari pihak Belanda.
  • Saat ini, pencetakan uang Republik Indonesia dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper