Bisnis.com, JAKARTA — Kencangnya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini dan positifnya data ekonomi global membuat penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan berlanjut.
Analis MNC Securities Reza Gunawan menilai kondisi seperti ini sebaiknya dimanfaatkan untuk membeli sejumlah saham yang bergerak di sektor pakan ternak, farmasi, dan konstruksi.
Hal itu mengingat bahan baku yang digunakan oleh sektor-sektor tersebut lebih banyak impor dan membutuhkan dolar AS dalam transaksinya.
“Penopang utama penguatan IHSG pagi ini disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang juga menguat sangat tajam. Jadi, saham-saham yang baik untuk diburu adalah saham yang sektornya terkait dengan nilai tukar rupiah-dolar AS,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (7/3/2014).
Sementara itu untuk sektor pertambangan, lanjut dia, lebih cocok untuk kegiatan trading, karena pergerakannya masih akan mengikuti gejolak harga komoditas.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com, pagi ini indeks dibuka menguat 0,27% ke 4.700,42. Indeks telah naik signifikan 2,25% selama tiga hari berturut-turut sebelumnya. Adapun pada pukul 10.45 WIB indeks menguat 0,12% ke 4.693,29.
Sementara itu, rupiah dibuka menguat 0,43% ke Rp11.443 per dolar AS dan pada pukul 10.37 WIB rupiah menguat 0,69% ke Rp11.403 per dolar AS. Bahkan, pada pukul 09.00 WIB, rupiah sempat menguat 0,89% ke Rp11.380 per dolar AS.