Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka anjlok 1,1% pagi ini setelah menguat tajam selama dua hari sebesar 2,18%.
Dengan volatilitas bursa yang cukup tinggi, pilihan instrumen investasi apa yang sebaiknya dipilih? Apa yang harus diperhatikan sebelum menanamkan dana? Dan sektor apa saja yang sebaiknya diburu saat kondisi seperti ini?
Analis Recapital Securities Agustini Hamid mengatakan sebelum berinvestasi, kita tentu perlu memahami profil risiko serta berapa lama kita akan menginvestasikan dana tersebut.
“Jika Anda termasuk investor jangka pendek, maka minggu ini lebih baik dipergunakan untuk trading. Perlu dilihat perusahaan apa yang akan ada aksi korporasi misalnya. Untuk yang jangka menengah dan panjang, ini saatnya top up di saham-saham bluechip yang harganya sudah murah,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (30/1/2014).
Saat ini, lanjut dia, banyak juga investor yang menarik dananya dan memindahkan ke instrumen investasi dengan profil risiko lebih rendah seperti obligasi, Surat Utang Negara (SUN), bahkan memilih berinvestasi emas.
“Biasanya dana pensiun yang switching ke obligasi/SUN. Kalau investor ritel, bisa saja memindahkan ke reksadana yang berbasis obligasi atau pasar uang. Emas juga menjadi pilihan investor saat ini,” paparnya.
Adapun, untuk sektor saham yang dinilai patut untuk diperhatikan adalah sektor pertambangan seperti PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT Timah Tbk. (TINS).
“Untuk saham yang rentan koreksi saat ini adalah industri dasar dan kimia, terutama semen yang sudah overbought, dan perbankan,” tambahnya.