Bisnis.com, NEW YORK—Harga kakao turun ke level terendah dalam 2 pekan terakhir di tengah sinyal lonjakan pasokan dari Afrika Barat, wilayah produsen kakao terbesar di Benua Hitam itu.
Data dari pelabuhan San Pedro di Pantai Gading menyebutkan eksportasi kakao meningkat tajam sebesar 21% selama Desember 2013 secara year-on-year.
Sementara itu menurut KnowledgeCharts per 1 Oktober 2013 hingga 12 bulan mendatang produksi kakao negara tersebut diprediksi melonjak 22%.
Analis komoditas dari Citigroup Inc., Chicago Sterling Smith mengatakan pada Bloomberg pasokan kakao berada dalam kondisi yang sangat baik saat ini.
Pada penutupan pasar pekan lalu kakao untuk pengiriman maret anjlok 1,9% menjadi US$2.700 per ton di ICE Futures, New York. Penurunan tersebut adalah yang terendah sejak 2 Januari.
Di sisi lain data dari National Confectioners Association menunjukkan pengolahan kakao di wilayah Amerika Utara meningkat 4,4% pada kuartal IV/2013.
Namun demikian Smith mengatakan hal itu sesuai dengan dugaan pasar sehingga tak memberikan efek bullish pada harga kakao.
Adapun pasokan di gudang yang dipantau oleh ICE menunjukkan peningkatan sebesar 14% selama sebulan terakhir.