Bisnis.com, DENPASAR - Rupiah terdepresiasi ke level terendah sejak 2008, dipicu kekhawatiran menyusutnya persediaan dolar Amerika Serikat di pasar lokal, seiring dengan kebijakan pemotongan stimulus moneter oleh Federal Reserve.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0,7% menjadi Rp12.265 per dolar pada 10.55 WIB. Sesaat sebelumnya bahkan mencapai Rp12.285, level terendah sejak Desember 2008.
Rupiah melemah 0,8% sejak 18 Desember ketika The Fed mengumumkan kebijakan pemangkasan jatah pembelian obligasi bulanan sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar pada Januari 2014. Padahal selama ini stimulus moneter dianggap telah memacu aliran dana ke negara berkembang.
“Ada kekhawatiran yang berlebih dengan kelanjutan tapering oleh The Fed maka investor lebih memilih dolar, hal itu memperburuk pasokan dalam negeri,” ujar Head of Treasury PT Rabobank International Indonesia Billie Fuliangsahar seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa(7/1/2013).
Para pembuat kebijakan bank sentral AS dijadwalkan mengadakan pertemuan pada 28-29 Januari, kemungkinan terkait realisasi pemangkasan pembelian obligasi sebesar US$10 juta secara bertahap.
Rupiah Terperosok Paling Dalam Sejak 2008
Rupiah terdepresiasi ke level terendah sejak 2008, dipicu kekhawatiran menyusutnya persediaan dolar Amerika Serikat di pasar lokal, seiring dengan kebijakan pemotongan stimulus moneter oleh Federal Reserve.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
42 menit yang lalu
Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan, Senin (25/11)
52 menit yang lalu