Data Indeks Pekan Lalu | ||||
Waktu | Nett Buy/Sell | Volume | Nilai | Frekuensi |
(dalam rupiah) | (miliar lembar) | (dalam rupiah) | (kali) | |
Jumat | -Rp341.197.677.315 | 4.183.502.693 | Rp4.514.900.005.675 | 109.485 |
Kamis | -Rp390.543.920.000 | 4.167.247.394 | Rp4.472.629.986.430 | 111.038 |
Rabu | Rp171.761.935.150 | 4.487.689.748 | Rp4.443.094.620.629 | 111.728 |
Selasa | Rp53.549.818.600 | 5.850.714.338 | Rp6.303.373.053.080 | 143.352 |
Senin | Rp92.871.560.000 | 3.230.325.377 | Rp3.975.615.854.230 | 107.504 |
Total | -Rp413.558.283.565 | 21.919.479.550 | Rp23.709.613.520.044 | 583.107 |
Rerata | -Rp82.711.656.713 | 4.383.895.910 | Rp4.741.922.704.009 | 116.621 |
Data Indeks Pekan Ini | ||||
Waktu | Nett Buy/Sell | Volume | Nilai | Frekuensi |
(dalam rupiah) | (miliar lembar) | (dalam rupiah) | (kali) | |
Jumat | Rp2.935.010.530 | 4.484.444.212 | Rp4.457.127.899.760 | 105.463 |
Kamis | Rp345.886.074.850 | 4.461.929.935 | Rp4.575.711.189.078 | 124.632 |
Rabu | Rp280.381.760.967 | 7.069.602.870 | Rp6.778.079.187.621 | 124.470 |
Selasa | -Rp129.066.718.370 | 7.564.622.903 | Rp4.808.525.629.906 | 127.730 |
Senin | -Rp232.077.843.500 | 5.090.331.628 | Rp6.635.136.290.985 | 94.599 |
Total | Rp268.058.284.477 | 28.670.931.548 | Rp27.254.580.197.350 | 576.894 |
Rerata | Rp53.611.656.895 | 5.734.186.310 | Rp5.450.916.039.470 | 115.379 |
Pertumbuhan Rerata (%) | 30,80 | 14,95 | -1,07 | |
Indeks Akhir Pekan Lalu | 4.174,83 | |||
Indeks Akhir Pekan Ini | 4.195,56 | |||
Pertumbuhan (%) | 0,50 |
Keterangan: Nett Buy/Nett Sell dilakukan investor asing
Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah
Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan rupiah dan gejolak pengurangan stimulus AS (tapering) menjadi bara pergolakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sepanjang pekan ini menguat tipis, 0,50%.
Indeks yang hanya meningkat tipis itu disayangkan beberapa pihak. Alasannya, isu tapering yang mulai disesuaikan pelaku pasar untuk melancarkan aksi beli, tersendat oleh rupiah yang terus melemah hingga ke level Rp12.214 per dolar AS.
David Sutyanto, Kepala Riset PT First Asia Capital mengatakan pergerakan IHSG pada pekan ini di bawah ekspektasi pasar. Hal tersebut karena pasar tak mengira indeks pada pekan ini bakal di tutup di bawah level 4.200, yang notabene level rendah.
“Saya kecewa dengan pelemahan rupiah yang terus berlanjut. Hal itu membuat pelaku pasar kembali tidak percaya diri dalam melakukan aksi beli, padahal tapering sudah disesuaikan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (20/12/2013).
Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG ditutup melemah 0,86% ke 4.195,55 dari hari sebelumnya.
Perdagangan tercatat dengan frekuensi 105.463 transaksi yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 4,48 miliar saham. Investor asing mencetak nett buy Rp2,9 miliar di kedua pasar tersebut.
Dia menambahkan, tersendatnya laju indeks membuat proyeksi pertumbuhan positif hingga akhir tahun sangat tipis. Meski dana asing mulai masuk kembali ke bursa, jika rupiah tak kunjung menguat, indeks pun bakal loyo.
Di kawasan Asia Tenggara, indeks Thailand memimpin pelemahan secara year to date, yang anjlok sebesar 3,54%, disusul Indonesia 2,81%, dan Singapura 2,29%. Sementara Filipina menguat 0,39% sepanjang tahun ini.
Dari sisi aliran dana asing, dalam 3 hari perdagangan terakhir minggu ini pemodal asing mencetak aksi beli bersih (nett buy) sebanyak Rp629,20 miliar.
Secara rerata pemodal asing mencetak nett buy sebesar Rp53,61 miliar, berbalik dari pekan lalu yang mencatat rerata jual bersih (nett sell) Rp82,71 miliar.
“Nett buy memang mulai terjadi, tetapi masih di level rendah. Dari situ saya perkirakan ada window dressing [aksi perbaikan portofolio saham] yang bakal mendongkrak indeks bakal tersendat karena hari perdagangan akan segera usai tahun ini,” katanya.
Adapun rerata volume perdagangan selama sepekan sebanyak 5,73 miliar saham, naik 30,80% dari minggu sebelumnya. Sementara rerata nilai transaksi sepekan naik 14,95% menjadi sebesar Rp5,45 triliun. Namun rerata frekuensi harian turun 1,07% menjadi 115.379 kali per hari.
Dia mencatat, pada Jumat lalu pergerakan bursa saham regional Asia mayoritas tercatat variatif, indeks Hang Seng Hong Kong tercatat melemah 0,33%, indeks Nikkei Jepang menanjak 0,07%, tetapi indeks Straits Times Singapura naik 0,79%.