Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Harga karet mencetak reli dari titik terendah dalam 2 pekan terakhir setelah data manufaktur China menguat melampaui perkiraan.
Kontrak untuk pengiriman Maret naik 0,46% menjadi 262,70 yen per kilogram di Tokyo Commodity Exchange pukul 15:08 hari ini, Kamis (24/10/2013). Harga karet sebelumnya jatuh hingga 257,8 yen, mencapai level terendah sejak 8 Oktober.
Data yang dirilis HSBC Holdings Plc. dan Markit Economics pada preliminary reading purchasing managers’ index China tercatat pada 50,9. Angka ini melampaui prediksi analis di Bloomberg, yaitu 50,4. Adapun pertumbuhan China tercatat naik menjadi 7,8% pada kuartal III.
Menurut peneliti dari Market Risk Advisory di Tokyo, Naohiro Niimura, perbaikan ekonomi China akan mengerek permintaan.
Adapun menurut data LMC International Ltd., konsumsi karet global diperkirakan akan tumbuh dengan rerata 3,5% per tahun pada 2018.
Sementara itu, karet untuk pengiriman Januari di Shanghai Futures Exchange naik 0,2% menjadi 20.145 yuan (US$3.312) per ton.
Di sisi lain, menurut Rubber Research Institute of Thailand, harga karet free-on-board, turun 0,5% menjadi 79,15 baht (US$2.54) per kilogram hari ini.