Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Shutdown Pemerintah AS, Minyak Menguat

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak berbalik naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah turun selama tiga sesi perdagangan di tengah kekhawatiran atas penutupan sebagian kegiatan (shutdown) pemerintah AS.

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak berbalik naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah turun selama tiga sesi perdagangan di tengah kekhawatiran atas penutupan sebagian kegiatan (shutdown) pemerintah AS.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman November naik US$2,06 menjadi ditutup pada US$104,1 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik US$1,25 menjadi ditutup pada US$109,19 per barel.

Dolar melemah terhadap euro setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah. Melemahnya dolar membuat minyak lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Prospek bahwa lebih banyak minyak akan diangkut dari Midwest AS ke pesisir Teluk juga mendorong harga minyak lebih tinggi. Laporan mengatakan bahwa salah satu ekspansi pipa hampir selesai, yang akan memindahkan sebanyak 700.000 barel per hari dari Cushing, Oklahoma, poin harga untuk minyak patokan AS.

Badan Informasi Energi (EIA) pada Rabu mengatakan pasokan minyak mentah meningkat 5,5 juta barel menjadi 363,7 juta barel untuk pekan yang berakhir 27 September, sementara analis memperkirakan kenaikan 2,4 juta barel. Pasokan bensin naik 3,5 juta barel menjadi 219,7 juta barel.

Laporan EIA juga menunjukkan bahwa kilang AS beroperasi pada 89%dari total kapasitas, turun 1,3% poin dari pekan sebelumnya.

Di Washington, anggota parlemen DPR AS dan Senat tetap pada kebuntuan atas RUU pendanaan pemerintah, sehingga shutdown pemerintah pertama dalam 17 tahun sudah memasuki hari kedua, meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan default (gagal bayar) utang AS karena kemacetan politik.

Di sisi ekonomi, serangkaian data ekonomi pemerintah kemungkinan akan tertunda karena shutdown, termasuk yang paling dipantau cermat laporan penggajian non pertanian untuk September yang dijadwalkan Jumat.(antara/xinhua/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper