Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorab Mistry: Sawit Diproyeksi Jatuh ke Level Terendah Sejak 2009

Bisnis.com, KUALALUMPUR – Sawit, minyak yang paling banyak digunakan untuk memasak di dunia, kemungkinan akan terjerembab ke level harga terendah sejak 2009, akibat peningkatan pasokan minyak nabati dan minyak mentah melemah, kata Dorab Mistry,

Bisnis.com, KUALALUMPUR – Sawit, minyak yang paling banyak digunakan untuk memasak di dunia, kemungkinan akan terjerembab ke level harga terendah sejak 2009, akibat peningkatan pasokan minyak nabati dan minyak mentah melemah, kata Dorab Mistry, director pada Godrej International Ltd.

Kontrak berjangka diperkirakan mundur ke level 2.000 ringgit (US$629) per metric ton di Kuala Lumpur jika Brasil dan Argentina, yang merupakan negara penghasil minyak sayur terbesar, panen tanaman lebih besar dan minyak Brent turun di bawah US$100 per barrel, kata Mistry di Mumbai, kemarin.

Prices akan turun di bawah 2.200 ringgi dalam beberapa pekan mendatang dan akan diperdagangkan pada level 2.200 – 2.400 ringgit.

Sawit, yang bisa digunakan untuk permen dan sabun, menghadapi rugi tahunan untuk yang ketigakalinya, yang merupakan terburuk sejak 1996, demikian data yang dikompilasikan Bloomberg.

Harga minyak nabati yang lebih rendah akan membuat harga pangan di pasar global tetap rendah, demikian United Nations, ke level terendah lebih dari setahun terakhir.

Stok minyak sawit anak naik 17% ke rekor 9,2 juta ton pada akhir tahun 2013-2014, seiring dengan kenaikan permintaan 4,5%, rendah sejak 12 tahun, demikian estimasi Departemen Pertanian AS.

“Fundamental biji-bijian sumber minyak dan minyak sayur jelas bearish,” kata Mistry, yang memperdagangkan minyak sayur lebih dari 3 dekade. “Kami tidak bisa mengekspetasikan bull market untuk harga minyak sayur sepanjang 2013-2014 kecuali cuaca buruk.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper