Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa New York, Saham SPX Hapus Semua Keuntungan

Bisnis.com, NEW YORK - The Standard & Poor Index (SPX) terhapus hampir semua keuntungannya akibat eskalasi ketegangan atas Suriah, dibayangi perkiraan pertumbuhan pekerjaan yang lebih lambat, yang meredakan kekhawatiran mengenai pengurangan stimulus

Bisnis.com, NEW YORK - The Standard & Poor Index (SPX) terhapus hampir semua keuntungannya akibat eskalasi ketegangan atas Suriah, dibayangi perkiraan pertumbuhan pekerjaan yang lebih lambat, yang meredakan kekhawatiran mengenai pengurangan stimulus Federal Reserve.

Saham penerbangan tergelincir 0,9% karena harga minyak mentah naik ke level tertinggi 2 tahun. Mattress Firm Holding Corp. turun 15% setelah memotong perkiraan.

Amerika Tower (AMT) Corp naik 4,6% setelah setuju untuk mengakuisisi perusahaan induk dari saingan Menara Global Partners sekitar US$ 3,3 miliar. Lennar Corp dan D.R. Horton Inc melonjak setidaknya 1,9% menjadikan keuntungan di antara pengembang properti karena imbal hasil obligasi jatuh.

The S & P 500 naik kurang dari 1 poin menjadi 1,655.17 pada pukul 4 soredi New York. Indeks itu mengayunkan 1,5 poin persentase selama sesi, terluas sejak 24 Juni.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 14,98 poin atau 0,1% ke 14.922,50, mengakhiri kemenangan beruntun 3 hari. Sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sejalan dengan rata-rata 3 bulan.

"Ini adalah pasar saham yang sangat bergairah," kata John Augustine, yang membantu mengelola US$ 27 miliar sebagai kepala strategi pasar di Fifth Third Bancorp yang berbasis Cincinnati, dalam sebuah wawancara telepon.

"Kami berada dalam periode di mana pasar akan bereaksi cepat terhadap berita eksternal dari berbagai sumber, apakah itu pasar obligasi, Timur Tengah, atau satu laporan ekonomi tunggal."

The S & P 500 menghapus keuntungan sebanyak 0,6% di jam terakhir perdagangan setelah sebuah laporan dari Al-Arabiya, mengutip aktivis tak dikenal, mengatakan pasukan untuk rezim Bashar al-Assad menembaki Damaskus dengan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper