Bisnis.com, JAKARTA— Meskipun sempat naik tipis pada awal pembukaan, indeks harga saham gabungan cenderung tertekan sepanjang hari ini, Senin (26/8/2013)
Menjelang penutupan, IHSG melemah 0,29% ke level 4.157,77 pada pukul 15.14 WIB. Adapun sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 4.155,79-4.196,19.
Sementara itu, pergerakan bursa global dan regional cenderung menguat setelah spekulasi pengurangan stimulus oleh The Federal Reserve pada bulan depan mulai mereda.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia Achmad Kurniawan Sudjatmiko menilai pelemahan IHSG yang terjadi pada hari ini karena pelaku pasar masih belum bisa menerima paket kebijakan stimulus untuk menghadapi perekonomian yang diumumkan pemerintah pada pekan lalu.
“Paket kebijakan itu baru bisa dirasakan untuk jangka panjang, sehingga investor masih merasa pemerintah belum menjawab kekhawatiran mereka [terhadap perekonomian],” ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/8/2013).
Pelemahan indeks, lanjut dia, juga diperkirakan masih akan terjadi dalam jangka pendek. Untuk saat ini, sentimen dalam negeri lebih berpengaruh terhadap pergerakan IHSG.
“Tapi, kalau The Fed benar-benar belum memulai pemangkasan stimulus pada bulan depan, itu juga bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG. Diharapkan capital inflow bisa kembali ke Indonesia,” paparnya.
Dia juga menilai sebenarnya pasar modal di Indonesia masih menarik bagi investor asing karena secara fundamental masih baik sedangkan valuasi sudah rendah.
“Kalau lihat price to earning ratio, Indonesia saat ini sekitar 12 kali itu sudah di bawah PER rata-rata bursa lain di kisaran 14 kali,” tambahnya.