Bisnis.com, JAKARTA-Setelah sempat menunda aksinya, PT Laguna Cipta Griya Tbk akhirnya kembali melancarkan niatnya menerbitkan saham baru dengan target perolehan dana Rp1,48 triliun
Berdasarkan prospektus yang terbit Jumat (23/8), perseroan akan melakukan penawaran terbatas hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue sebanyak 4,22 miliar saham atau 75% dari total saham dengan harga penawaran Rp350 per saham.
“Penawaran umum terbatas itu menjadi efektif setelah disetujui rapat umum pemegang saham luar biasa 27 September mendatang,” tulis manajemen dalam prospektus.
Perusahaan itu mengumumkan jika disetujui, HMETD akan diperdagangkan mulai 11 Oktober 2013 sampai 18 Oktober 2013.
Sebelumnya, periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 2-23 Juli lalu, namun karena belum mengantongi surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka aksi korporasi mengalami penundaan.
Saat ini, perseroan menggunakan laporan keuangan 2012 padahal batas waktu pelaksanaan aksi korporasi ialah enam bulan.
Dalam skema penawaran umum terbatas, setiap pemegang satu saham perseroan memiliki tiga HMETD, dan setiap satu HMETD berhak membeli satu saham baru pada harga pelaksanaan.
Pada setiap 9 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 waran seri I yang diberikan secara cuma-Cuma. Hal itu sebagai insentif bagi pemegang saham yang melaksanakan haknya dengan jumlah waran 469,17 juta dengan harga pelaksanaan Rp360, sehingga seluruhnya berjumlah Rp169,9 miliar.
“Sisa saham yang tidak diambil oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Generasi Prima Sakti pada harga yang sama,” lanjutnya.
Nantinya, pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan atau terdilusi sebanyak 75% dan maksimum 76,92% setelah pelaksanaan waran seri I.
Dalam profil perseroan disebutkan pemegang saham Laguna saat ini antara lain PT Astro Media Indonesia dengan porsi 10,9% dari total saham, PT BNP Paribas Arbitrage SNC 6,19%, Reksa Dana Millenium Equity 5,2%, Deutsche Bank AG, London 7,31%, dan Masyarakat 70,31%.
Terkait penggunaan dana, Sebanyak 54,13% atau sebesar Rp800 miliar akan digunakan untuk membeli tanah seluas 21,6 hektar yang terletak di Jakarta Timur dan biaya pengurusan pembelian lahan.