Bisnis.com, JAKARTA— Tingkat suku bunga acuan (BI Rate) untuk saat ini diharapkan tetap berada pada level yang sama yakni 6,5%.
Analis MNC Securities Reza Nugraha mengatakan jika BI tetap mempertahankan BI Rate pada level saat ini maka dapat membantu menahan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terjadi pada hari ini.
Namun, jika BI menaikkan tingkat suku bunga acuan, maka penurunan IHSG akan semakin dalam dan akan berlangsung pada jangka waktu yang lebih lama.
“Jika BI Rate tetap berada pada level saat ini, maka memberi nafas lega dahulu terhadap investor dan dapat menahan penurunan IHSG. Tapi, kalau BI Rate naik, maka indeks akan semakin melemah,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (15/8/2013).
Pada pagi ini, IHSG dibuka melemah 0,36% ke level 4.682,97. Reza menilai penurunan IHSG tersebut terjadi karena terpengaruh pergerakan bursa regional serta profit taking karena indeks telah naik dalam 2-3 hari terakhir.
“Jadi, di luar BI Rate indeks juga telah melemah. Jika BI Rate dinaikkan maka pelemahan IHSG bisa lebih dalam dan lebih lama,” tambahnya.
Dia menilai kenaikkan BI Rate memang menjadi alternatif untuk mengendalikan kondisi makroekonomi yang tidak kondusif saat ini seperti tingginya inflasi dan tekanan yang terjadi pada rupiah.
Namun, dia mengatakan kebijakan BI melakukan lelang FX swap juga dinilai sudah cukup baik.
Seperti diketahui hari ini Bank Indonesia akan menggelar rapat dewan gubernur, untuk merespons kondisi perekonomian terkini. Salah satunya dengan menetapkan BI Rate sebagai suku bunga acuan. (ltc)