Bisnis.com, SINGAPURA - Hari ini, Kamis (18/7/2013) transaksi emas sedikit membaik setelah merosot habis-habisan selama 2 minggu terakhir. Harga emas merangkak naik setelah investor menilik komentar Chairman Federal Reserve (The Fed) Ben S. Bernanke seputar belanja bank sentral.
Tercatat, komoditas emas diperjualbelikan US$1.276,54 per ons sekitar pukul 9.28 waktu Singapura (8.28 WIB). Harga ini naik dibanding kemarin yaitu US$1.276,11. Kemarin, harga emas mengalami penurunan terburuk sejak 5 Juli, yaitu sebesar 1,3% karena nilai dolar AS yang menguat.
Sementara itu, saham di SPDR Gold Trust turun menjadi 936,07 metrik ton kemarin, terendah semenjak Februari 2009. Komoditas emas turun sebesar 6,8% sejak Mei lalu, saaat Bernanke mengungkapkan kemungkinan bank sentral memperlambat stimulus di bidang ini.
Bloomberg Dollar Index, yang menjadi tolok ukur nilai sepuluh mata uang utama, kemarin merangkak naik untuk pertama kalinya sejak tiga hari terakhir.
“Pergerseran sentimen pasar akan bergantung The Fed. Hal ini akan mempengaruhi emas dan volatilitas transaksi,” kata James Steel, analis di HSBC Securities (Amerika Serikat) Inc. Steel
Mengingat permintaan investasi memang lemah, dengan likuidasi emas ETF yang tengah berlangsung saat ini, maka diperlukan pasar fisik yang kuat jika tak mau harga emas terus-menerus turun.
Pengiriman emas untuk bulan Agustus tercatat pada poin US$1.277,20 per ons di Comex, New York. Harga ini meleset dari harga kemarin sebesar US$1.278,80.
Menurut Managing Director of Investement World Gold Council Marcus Grubb, Nilai emas diprediksi terpuruk mengingat permintaan dari dua konsumen terbesar di dunia, India dan China, diperkirakan akan melampaui tahun lalu. (Ardhanareswari AHP)