BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah menargetkan raihan dana dari penerbitan obligasi pemerintah sebesar Rp72,9 triliun pada kuartal III/ 2013.
Jumlah tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan target perolehan dana pada kuartal sebelumnya yakni Rp54 triliun pada kuartal pertama dan Rp47,4 triliun pada 3 bulan kedua 2013.
Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan harus memenuhi target perolehan dana neto senilai Rp230,4 triliun atau bruto Rp331,8 triliun untuk membiayai defisit anggaran pemerintah.
Adapun target bruto sepanjang tahun ini sudah mencapai Rp153,3 triliun atau 46,8% dari target penerbitan tahun ini. Sementara itu, akan ada obligasi jatuh tempo Rp38,5 triliun untuk sisa tahun ini.
Analis Obligasi PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menyampaikan untuk memenuhi target, pemerintah perlu menerbitkan obligasi negara rata-rata senilai Rp11,1 triliun pada setiap lelang surat utang negara (SUN).
“Nilai itu sedikit lebih tinggi dari perkiraan kami yang sebesar Rp10,6 triliun,” ujarnya dalam hasil riset yang dirilis Jumat(5/7).
Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, pemerintah akan menerbitkan obligasi global lebih banyak pada paruh kedua tahun ini. Pada pertengahan April lalu, pemerintah telah menerbitkan obligasi global di pasar internasional sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp29,1 triliun
“Pemerintah akan menerbitkan lagi Rp30,6 triliun-Rp37,3 triliun atau US$3 miliar-US$3,7 miliar,” tulisnya.
Adapun obligasi global akan lebih beragam seperti dalam bentuk sukuk dan obligasi valas di pasar domestik. Handy memperhitungkan bahwa porsi obligasi global Indonesia saat ini tercatat mencapai 31% dari total jumlah bruto pada 2008 dan 2009.
“Di samping penerbitan obligasi global, mereka juga berencana menerbitkan obligasi ritel ORI-010, SPN 1 tahun dan membuka kembali tenor terpanjang 30 tahun FR0062,” ungkapnya.