BISNIS.COM, JAKARTA – Maskapai penerbangan berbiaya murah asal Malaysia Air Asia X Berhard akan menawarkan harga saham 1,25 ringgit Malaysia atau Rp3.681 per lembar untuk penawaran umum saham perdana sebanyak 790,12 juta lembar saham di Sekuritas Bursa Malaysia.
Jumlah dana yang akan terkumpul melalui penawaran saham perdana ini diperkirakan akan mencapai 987,7 juta ringgit Malaysia (US$308,6 juta) dengan dana bersih yang akan diterima oleh perseroan diperkirakan mencapai 740,7 juta ringgit Malaysia (US$231,5 juta).
Dengan penetapan harga per lembar saham tersebut kapitalisasi pasar AirAsia X diperkirakan akan mencapai kurang lebih 3 miliar ringgit Malaysia (US$926 juta).
“Jumlah permintaan untuk tahap penjualan porsi saham institusional mencapai sepuluh kali lebih besar dari ketersediaan saham dasar yang ditujukan bagi investor tersebut,” ungkap Chairman Independen AirAsia X Tan Sri Rafidah Aziz dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (24/6/2013).
Tony Fernandes, Co-Founder and Non-Independent Non-Executive Director AirAsia X, menuturkan telah bertemu langsung dengan lebih dari 3.000 investor ritel di Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Kuching, Johor Bahru, Penang, dan Ipoh.
Pihaknya mengklaim memiliki pesanan lebih dari 2 miliar lembar saham di harga penjualan 1,45 ringgit Malaysia per saham, tetapi hanya menawarkan 396 juta lembar saham selama proses penjaminan emisi.
Air Asia dijadwalkan akan melakukan pencatatan saham perdana di Sekuritas Bursa Malaysia pada tanggal 10 Juli 2013. CIMB Investment Bank telah ditunjuk sebagai penasihat initial public offering (IPO) resmi perusahaan.
Sementara itu, CIMB, Kenanga Investment Bank, Maybank IB dan RHB Investment Bank telah ditunjuk sebagai penjamin emisi utama sekaligus penjamin emisi untuk penawaran saham ritel.