Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA NEW YORK: Sentimen Data Pedagangan dan Stimulus, Saham AS Menggeliat

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham Amerika Serikat naik, setelah Standard & Poor’s 500 Index rebound dari level rendah pekan kemarin, seiring dengan laporan yang menunjukkan peningkatan defisit perdagangan dan pernyataan pejabat Federal Reserve untuk

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham Amerika Serikat naik, setelah Standard & Poor’s 500 Index rebound dari level rendah pekan kemarin, seiring dengan laporan yang menunjukkan peningkatan defisit perdagangan dan pernyataan pejabat Federal Reserve untuk berkomitmen memberikan stimulus.

General Motors Co. (GM) reli 2,6% karena S&P menyatakan bahwa pabrikan ini akan mengganti H.J. Heinz Co. dalam pengukuran ekuitas standard. Adapun Microchip Technology Inc. bertumbuh 7,4% setelah menaikkan proyeksi pendapatan triwulanan pertama.

Sebaliknya, Salesforce.com (CRM) Inc. turun 2,4% setelah menyatakan akan membeli ExactTarget Inc, sementara itu Dollar General Corp. juga turun 6,1% setelah memangkas proyeksi pendapatan tahunannya yang paling tinggi.

S&P 500 Index berjangka pada Juni naik 0,2% ke level 1.640 pada pukul 8.38 pagi di New York. Dow Jones Industrial Average berjangka naik 19 points, atau 0,1% menjadi 15.236.

“Fed selalu menjadi perhatian, seperti susu di atas kompor,” Jacques Porta, yang mengelola aset US$780 juta pada Ofi Gestion Privee di Paris, seperti dikutip Bloomberg, Senin (4/6/2013). Menurutnya, setiap kata dari Fed merupakan sinyal yang sangat penting. “Kami mencermati bagaimana Fed akan mengelola jalan keluar yang mungkin, dan kapan itu terjadi.”

Kemarin, S&P 500 naik 0,6 %, menghapus rugi sebelumnya setelah Presiden Fed Bank of Atlanta Dennis Lockhart mengungkapkan data terkini, termasuk kontraksi yang tak diperkirakan di sektor manufaktur, menunjukkan ekonomi masih tetap lemah untuk membenarkan pengurangan program pembelian obligasi bank sentral.

Data hari ini dari Departemen Perdagangan menunjukkan defisit perdagangan AS meningkat pada April, dalam lebih dari 3 tahun dalam posisi rendah. Ini menunjukkan pemulihan pada impor atas barang konsumsi dan peralatan bisnis yang meringankan kekhawatiran atas pelambatan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper