Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA NEGARA BERKEMBANG: Indeks Acuan Terseret Ke Level Terendah 2 Pekan

BISNIS.COM, BANGKOK--Bursa saham negara berkembang turun untuk hari keempat karena meningkatnya data klaim pengangguran AS dan tensi di semenanjung Korea yang meredam prospek ekonomi global.

BISNIS.COM, BANGKOK--Bursa saham negara berkembang turun untuk hari keempat karena meningkatnya data klaim pengangguran AS dan tensi di semenanjung Korea yang meredam prospek ekonomi global.

Indeks acuan MSCI Emerging Markets pun terseret hingga ke level terendah dalam 2 pekan.

Memanasnya konflik semenanjung Korea membuat nilai tukar won merosot ke level rendah 6 bulan karena risiko konflik dengan Korea Utara menahan permintaan aset-aset Korea Selatan.

Berdasarkan data Bloomberg, MSCI Emerging Markets turun 0,8% ke level 1.017,06 di New York, membawa penurunannya sepanjang pekan ini menjadi 1,7%.

Saham emiten asal Korea Selatan yakni Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp anjlok setelah penarikan kendaraan untuk cacat elektronik.

Di pihak lain, saham pemberi kredit terbesar di Hungaria OTP Bank Nyrt melaju naik di indez BUX. Indeks Bovespa Brazil turun ke level terendah sejak Juli karena saham produsen minyak OGX Petroleo & Gas Participacoes SA merosot setelah S&P memangkas peringkat utang perusahaan.

"Keprihatinan atas ketidakpastian di Korea menjadi bagian dari masalah," kata Christopher Orndorff, Senior Manager Portfolio Western Asset Management Co di pasadena, California seperti dikutip Bloomberg, Jum'at (5/4/2013).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper